Zulnas.com, Sergai, — Lonjakan harga beras yang kian mencekik masyarakat kecil tak menyurutkan kepedulian sosial dari seorang pengusaha muda asal Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Aripin, atau yang akrab disapa Apin. Jum’at 1 Agustus 2025.
Pria dermawan ini turun langsung ke tengah masyarakat Dusun I, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, membagikan bantuan beras kepada warga kurang mampu, khususnya para ibu dan janda lanjut usia.
Sebanyak 52 orang ibu rumah tangga menerima bantuan berupa beras masing-masing 5 kilogram. Bantuan disalurkan langsung oleh Apin pada Jum’at (1/8/2025) sebagai bentuk nyata kepeduliannya terhadap masyarakat di tengah melonjaknya harga bahan pokok, terutama beras.
“Kegiatan sosial ini adalah wujud kepedulian kami terhadap masyarakat yang saat ini sedang kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Ini akan terus berlanjut dengan lokasi yang berpindah-pindah,” ujar Apin kepada wartawan.
Harga beras di tingkat pengecer saat ini dilaporkan menembus angka Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram, jauh di atas harga sebelumnya yang berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Kenaikan ini sangat dirasakan oleh kalangan masyarakat miskin, khususnya janda-janda lansia yang hidup sebatang kara.
Salah satunya, Nur Aida (81), janda tua asal Dusun I Desa Cempedak Lobang. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sangat berarti tersebut.
“Sudah 15 tahun saya menjanda, hidup pas-pasan. Harga beras sekarang mahal sekali. Terus terang saya sangat terharu, dada ini sesak tiap ke warung. Tapi alhamdulillah, hari ini saya bersyukur masih ada orang baik seperti Apin,” ungkapnya sambil mendoakan kesehatan dan keberkahan bagi sang dermawan.
Ucapan serupa datang dari Zainab (72), warga yang telah menjanda selama 30 tahun. Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti di kampung mereka saja, melainkan terus berlanjut ke tempat lain yang juga membutuhkan.
“Semoga rezeki Pak Apin terus dilancarkan dan makin sukses usahanya. Kami sangat terbantu dengan bantuan ini,” katanya penuh haru.
Aksi sosial seperti ini dinilai sangat berarti di tengah gejolak harga pangan yang melanda. Langkah Apin menjadi teladan bahwa di tengah tantangan ekonomi, solidaritas dan empati sosial masih menjadi perekat yang kuat antarwarga. (Zo).