Zulnas.com, Batu Bara – Tiara (10), warga Dusun VII, Desa Tanjung Muda, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumut, yang dikabarkan hanyut di Sungai Tanjung sejak Minggu (23/2/2020) sore, akhirnya ditemukan telah menjadi mayat, Senin (24/2/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Tak pelak, kedua orangtua korban, Baktiar dan Dewi, tampak histeris melihat jasad putri sulung mereka dalam kondisi mengenaskan.
Informasi yang diperoleh wartawan di lapangan menyebutkan, jasad korban ditemukan seorang pencari ikan, Sumarno, warga Desa Tanah Merah. Saat ditemukan tubuh korban tersangkut di akar pohon di dasar sungai, sekira 800 meter dari tempat dirinya jatuh ke sungai.
Diceritakan sumber, Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 16.30 WIB, murid kelas IV di salah satu SD itu bermain-main dengan beberapa temannya di pinggir Sungai Tanjung tidak berapa jauh dari rumahnya.
Lagi asyik bermain tiba-tiba botol air mineral yang ada di tangannya terjatuh ke dalam sungai. Korban berusaha meraih botol, namun naas korban terjatuh ke dalam sungai yang dalamnya berkisar 3 meter itu. Korban sempat melambaikan tangan ke atas, namun hilang terbawa arus sungai.
Warga sekitar berusaha mencari koban ke dasar sungai. Bahkan, Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara juga turun ke lapangan melakukan pencarian. Namun hingga larut malam, warga dan Tim SAR belum menemukan korban.
Masyarakat juga mengambil inisiatif dengan menutup pintu bendungan air Tanah Merah. Alat berat milik pengusaha penambang pasir dikerahkan untuk mencari jasad korban. Namun sampai pagi jasad korban belum juga ditemukan.
“Senin tadi, sekira pukul 11.00 WIB, akhirnya jasad korban ditemukan seorang pencari ikan, sekitar 800 meter dari tempat jatuhnya korban. Sekitar 20 jam lah baru ditemukan mayatnya”, kata sumber.
Penutupan pintu bendungan air Tanah Merah menyebabkan air Sungai Tanjung kering total. Hal itu rupanya berdampak terhadap operasional pabrik peleburan alumunium PT Inalum.
Menurut Sekretaris PT Inalum, Mahyaruddin Ende didampingi Manager Humas, Bambang Heru, akibat pasokan air yang terhenti, sejumlah mesin di pabrik itu terpaksa tidak bisa beroperasi.
“Sejak tadi malam beberapa mesin pendingin yang ada di pabrik terpaksa terhenti”, kata Mahyaruddin kepada wartawan di lokasi jatuhnya korban.
Keduanya berharap Muspika Kecamatan Air Putih bisa mencari jalan terbaik untuk mengatasinya. ***