Berharap Hasil Panen Berlimpah, Petani Gelar Kenduri Ladang di Air Putih

zulnas
zulnas

Zulnas.com, Batubara — Kelompok tani di Desa Sukaraja dan Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, menggelar tradisi kenduri ladang dengan harapan musim panen yang akan datang hasilnya dapat melimpah.

“Walaupun saat ini petani sedang mengalami fuso atau gagal panen, namun harus tetap disyukuri. Mudah-mudahan musim yang akan datang hasil panen dapat memuaskan,” kata salah seorang petani, Suhardi kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).

Suhardi mengatakan, tradisi kenduri ladang dilakukan secara turun temurun oleh petani saat sebelum memulai tanam dan memanen padi. Tradisi ini dilakukan oleh para petani dengan tujuan permohonan untuk mendapat hasil panen yang melimpah.

Tradisi kenduri ladang dilaksanakan atas dasar swadaya para petani. Berkumpul disatu areal persawahan, petani menggelar beberapa rangkaian kegiatan, dimulai dengan doa yang dipimpin tokoh agama/masyarakat sampai diakhiri dengan makan bersama. Makanan yang disiapkan berupa 1 ekor kambing (dimasakan kari) dan arsik ikan mas.

Dikatakannya, petani di Desa Suka Raja mengalami fuso (gagal panen) setidaknya dalam kurun waktu 4 musim masa tanam. Kegagalan panen tersebut disebabkan oleh hama tikus yang menyerang lahan pertanian.

“Sudah 4 kali musim panen, petani fuso atau gagal panen. Hal ini disebabkan oleh hama tikus. Bahkan pada musim lalu sama sekali tidak ada panen,” katanya.

Menurutnya, mengantisipasi hama tersebut harus ada pola tanam serentak. Artinya dalam satu daerah (hamparan) bersama-sama (serentak) menanam padi. Hal itu agar hama (tikus) tidak hanya terfokus pada satu areal saja.

“Memang untuk mengatasi masalah tersebut, harus ada kerjasama antara pertani dan instansi terkait. Dinas pertanian harus meng-edukasi petani tentang pola tanam serentak. Selain itu, kesadaran petani juga penting untuk mengikuti pola tanam yang sudah disusun/disiapkan,” ujarnya.

Senada Kepala Desa Aras, M Yusuf menyampaikan, petani didaerahnya sudah 2 musim tanam padi mengalami fuso atau gagal panen. Bahkan petani mengaku mengalami kerugian (termakan modal). Sama seperti di Desa Sukaraja, untuk dapat hasil panen yang melimpah, petani juga menggelar tradisi kenduri ladang.

“2 musim ini petani di Desa Aras gagal panen. Masalahnya sama, sama-sama diserang hama tikus. Melalui kenduri ladang ini kita berdoa/bermohon agar hasil panen melimpah,” tuturnya.

Sementara, Ketua Kadin Kabupaten Batubara, OK Faizal menuturkan, kenduri ladang merupakan sebuah tradisi turun temurun. Namun yang terpenting dalam tradisi ini adalah Do’a. Dalam Do’a bermohon agar musim tanam kedepan dapat berhasil dan hasil panen melimpah.

“inti dari acara ini adalah Do’a. Do’a adalah ikhtiar kita. Didalam Do’a kita bermohon agar musim tanam dapat berhasil dan panen melimpah,” ujarnya seraya berharap panen petani di Batubara tahun ini berlimpah. ***Red

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *