Zulnas.com, Batubara — Di Lima Puluh, kota kecil di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Batubara, mendadak menjadi pusat perhatian. Puluhan ribu massa tumpah ruah di sepanjang jalan, mengorbankan kenyamanan demi mendukung pasangan calon (paslon) nomor 02, Bahar-Syafrizal, dalam kampanye akbar yang mencerminkan kekuatan politik dan antusiasme sosial di daerah tersebut.
Di bawah terik matahari yang membakar wajah, massa tetap berdiri teguh. Teriakan penuh semangat, kibaran bendera partai, dan yel-yel kemenangan bergema di udara, menyulut semangat kolektif yang jarang terlihat di ruang politik lokal.
Perhelatan ini tidak hanya menjadi ajang deklarasi dukungan politik, tetapi juga cerminan solidaritas sosial masyarakat yang mendambakan perubahan di Kabupaten Batubara.
Politik dalam Atmosfer Kampanye
Tidak hanya warga lokal, tokoh-tokoh politik nasional seperti Achmad Doli Kurnia Tanjung turut hadir, membawa aura legitimasi yang lebih kuat bagi pasangan ini.
Doli, salah satu kader terkemuka Golkar dan juga Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu di Sumut, dengan lantang menyatakan alasan dukungan partainya terhadap Bahar-Syafrizal: pengalaman Bahar selama 36 tahun yang dianggap mumpuni untuk memimpin.
Dukungan politik yang solid tidak hanya datang dari Golkar. Tokoh-tokoh provinsi seperti Yahdi Kohir dari PAN dan Ahmad Hadian dari PKS juga hadir, menandai koalisi politik yang kuat di balik pasangan calon ini.
Dalam kampanye tersebut, kehadiran anggota DPRD Batubara memperlihatkan bagaimana politik daerah dan nasional bersinergi untuk menggalang suara.
Janji Perubahan untuk Lima Tahun Mendatang
Di hadapan ribuan massa, Bahar memaparkan program kerja yang menjadi andalan. Fokusnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk perhatian pada pekerja rentan, menjadi daya tarik tersendiri.
Janji-janji ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat yang kerap diabaikan.
Antusiasme massa yang hadir menunjukkan bahwa harapan besar tengah disematkan pada paslon ini. Bagi sebagian orang, program ini adalah solusi konkret atas masalah sosial ekonomi yang sudah lama mengakar.
Dimensi Sosial: Solidaritas dan Harapan
Tidak dapat dipungkiri, massa yang hadir bukan hanya pendukung partai, tetapi juga warga biasa yang haus akan perubahan.
Kehadiran mereka menunjukkan solidaritas sosial yang melampaui sekadar loyalitas politik. Banyak yang datang dengan membawa keluarga, menciptakan suasana yang menyerupai pesta rakyat.
Di sisi lain, kepadatan massa yang memacetkan jalan provinsi Lima Puluh menjadi bukti nyata betapa besar harapan masyarakat terhadap pasangan ini.
Namun, situasi ini juga mengingatkan akan tantangan logistik dan infrastruktur yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi siapa pun yang terpilih nanti.
Refleksi dari Kampanye Akbar
Kampanye Bahar-Syafrizal tidak hanya mencerminkan kekuatan koalisi politik, tetapi juga menunjukkan bagaimana politik bisa menjadi cermin harapan masyarakat.
Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat massa; justru menjadi simbol perjuangan kolektif untuk masa depan yang lebih baik.
Bagi Bahar-Syafrizal, dukungan ini adalah modal besar. Namun, di balik sorak-sorai kemenangan dan janji manis yang disampaikan, ada tanggung jawab berat untuk mewujudkan aspirasi rakyat yang hadir, bahkan mereka yang tidak datang namun tetap berharap.
Jika melihat bagaimana energi sosial dan politik berpadu dalam kampanye ini, jelas bahwa demokrasi di Batubara sedang hidup dan berkembang.
Kini, pertanyaannya adalah apakah harapan yang terlanjur tinggi ini akan dijawab dengan kerja nyata setelah pemilu usai? Hanya waktu yang akan menjawab. Semoga demikian.
Baharuddin Siagian adalah salah satu calon yang punya peluang besar dapat memenangi kontestasi politik di Pilkada Batubara. Bahar didampingi oleh wakilnya Syafrizal yang juga Ketua Partai Gerindra Batubara.
Hingga saat ini, Paslon nomor urut 2 ini yang partai Kualisi gemuk hingga sembilan partai politik dan 24 kursi caleg terpilih. Kemudian, hampir seluruh organisasi masyarakat dan ormas mendukung palson bahar-syafrizal. ****Zn