Zulnas.com, Batubara — Pagi itu, Rabu, 2 Oktober 2024, kesibukan di Pasar Lima Puluh, pusat aktivitas ekonomi di ibu kota Kabupaten Batubara, terlihat lebih hidup dari biasanya.
Lalu lintas aktivitas jual beli sejenak terhenti ketika sosok Calon Bupati Batubara Nomor Urut 2, H. Baharuddin Siagian, hadir di tengah-tengah para pedagang dan pengunjung pasar.
Dengan wajah penuh senyum, Baharuddin melangkah masuk, menyapa para pedagang yang sudah menanti dengan antusias.
Tangan-tangan keriput pedagang lokal bersalaman dengan tangan Baharuddin, seolah menyampaikan harapan dan kepercayaan yang besar kepada sang calon pemimpin.
Tanpa jarak, Baharuddin bercakap-cakap dengan mereka, mendengar langsung suara hati orang-orang yang menjadi penggerak ekonomi Batubara.

Di antara para pedagang, ada Buk Jannah, seorang penjual sayur yang sudah tahunan mengais rezeki di pasar tersebut. Wajahnya sedikit muram ketika bercerita tentang tantangan yang dihadapinya, mulai dari kenaikan harga bahan pokok hingga tingginya biaya operasional harian.
“Setiap hari makin sulit pak, harga barang naik, sementara pembeli makin sedikit. Kami pedagang kecil merasa terhimpit,” ungkapnya lirih.
Baharuddin mendengarkan dengan penuh perhatian. Sebagai putra asli daerah, ia tak hanya memahami kesulitan para pedagang, tetapi juga merasakan beratnya beban yang mereka pikul.
“Para pedagang seperti Buk Jannah adalah tulang punggung ekonomi kita. Mereka tidak hanya menafkahi keluarga, tetapi juga menjaga roda ekonomi Batubara terus berputar,” kata Baharuddin dengan nada tegas namun penuh empati.
Menanggapi keluhan Buk Jannah dan pedagang lainnya, Baharuddin dengan cepat memberikan tanggapan solutif. Ia berjanji akan memperjuangkan kebijakan yang dapat meringankan beban mereka, termasuk program subsidi atau bantuan langsung kepada pelaku usaha mikro di pasar-pasar lokal.

“Saya akan memastikan para pedagang kecil mendapat bantuan yang layak, termasuk melalui subsidi dan program yang fokus pada penguatan ekonomi UMKM di pasar-pasar seperti ini,” tambahnya.
Namun, Baharuddin tidak berhenti hanya pada janji. Sebagai bukti nyata dari komitmennya, ia memborong dagangan para pedagang. Wajah Buk Jannah yang semula murung perlahan berubah cerah, tidak menyangka dagangannya dibeli oleh calon bupati.
Langkah kecil, namun penuh makna bagi para pedagang yang setiap harinya berjuang dari fajar hingga petang.
Selain mendengarkan keluhan, Baharuddin membawa visi besar untuk masa depan Kabupaten Batubara. Ia menyadari pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi.
Salah satu rencana besarnya adalah membangun Pasar Induk di Lima Puluh, yang akan menjadi pusat distribusi barang dan bahan pokok untuk seluruh Batubara. Dengan pasar induk ini, Baharuddin berharap rantai pasokan barang di daerah ini akan lebih stabil, harga lebih terkendali, dan para pedagang tidak lagi harus menghadapi masalah keterlambatan atau lonjakan harga yang mendadak.

“Pasar Induk Lima Puluh akan menjadi pusat ekonomi Batubara. Dengan adanya pasar ini, kita tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan pedagang, tetapi juga seluruh masyarakat Batubara. Ini bukan hanya mimpi, tetapi visi yang akan saya wujudkan jika diberi kepercayaan memimpin daerah ini,” jelas Baharuddin dengan semangat yang membara.
Kunjungan Baharuddin di Pasar Lima Puluh bukan sekadar kampanye atau formalitas politik. Itu adalah bentuk kepedulian nyata dan pendekatan langsung kepada masyarakat. Sosok yang dikenal bersahaja ini, kembali menunjukkan bahwa pemimpin bukan hanya mereka yang memberi janji, tetapi juga yang hadir dan mendengar suara rakyatnya.
Di akhir kunjungan, Baharuddin meninggalkan Pasar Lima Puluh dengan membawa pesan dan harapan dari para pedagang, serta meninggalkan jejak optimisme bagi mereka yang berharap akan perubahan nyata.
Bagi para pedagang seperti Buk Jannah, kunjungan ini bukan sekadar pertemuan dengan calon bupati, melainkan pertemuan dengan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik di Batubara. ****Zn