Zulnas.com, BATUBARA – Setelah sempat dikabarkan hilang di Kamboja dan diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok pekerjaan di luar negeri, Muhammad Ayub Ramadhan akhirnya kembali ke kampung halamannya di Desa Lubuk Ulu, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis (16/10/2025).
Kepulangan Ayub disambut haru oleh keluarga dan warga sekitar. Pria muda itu sempat menjadi perhatian publik setelah keluarganya melapor ke pihak berwajib lantaran kehilangan kontak dengannya selama berbulan-bulan.
Menurut keterangan sang ayah, Sutrisno, Ayub sebelumnya pernah bekerja di Belanda. Namun, setelah kembali ke Indonesia, ia menerima tawaran kerja dengan iming-iming gaji tinggi di Tiongkok.
“Anakku dulu kerja di Belanda. Setelah pulang ke Indonesia, dia dapat kabar ada pekerjaan di China dengan gaji besar. Karena tergiur, dia langsung urus semua dokumen dan berangkat,” ujar Sutrisno kepada wartawan.
Namun nasib berkata lain. Setibanya di luar negeri, Ayub justru diturunkan di Kamboja dan dipaksa bekerja di lingkungan yang tidak manusiawi. Ia bahkan disiksa dan diancam organ tubuhnya akan diambil.
“Di sana dia disiksa, dipaksa kerja, bahkan diancam ginjalnya mau diambil. Semua akun media sosial dan nomor handphonenya dihapus, jadi kami tidak bisa hubungi sama sekali,” ungkap Sutrisno dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kondisi terdesak, Ayub nekat melarikan diri dan bersembunyi di hutan hingga akhirnya ditemukan oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja. Melalui proses panjang, ia akhirnya berhasil dipulangkan ke Tanah Air.
“Syukurnya anakku bisa kabur dan masuk ke hutan, sampai akhirnya ditemukan oleh KBRI di sana. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri dan pihak kedutaan yang telah membantu pemulangan anak saya,” tambah Sutrisno.
Ia juga berpesan kepada masyarakat, terutama kalangan muda, agar tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja luar negeri tanpa memastikan legalitas perusahaan dan jalur keberangkatannya.
“Saya berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Jangan percaya begitu saja dengan tawaran kerja bergaji tinggi. Pastikan lewat jalur resmi dan cek ke pemerintah dulu,” tegasnya.
Kini, Ayub tengah menjalani pemulihan fisik dan mental di rumahnya. Kisahnya menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat tentang bahaya jaringan perdagangan orang yang terus mengincar korban dengan janji palsu pekerjaan di luar negeri. (Dan).