Zulnas.com, Batubara — Pengamat Seni dan Budaya Kabupaten Batubara Taufik Abdi Hidayat mengatakan bahwa Pada masa lampau Kabupaten Batubara pernah menjadi pelabuhan Internasional. Hal itu dibuktikan, dengan banyaknya peninggalan benda- benda bersejarah yang ditemukan di wilayah pesisir pantai laut Batubara.
Pernyataan itu disampaikan Taufik menanggapi keberadaan Pelabuhan Internasional yang dibangun di Kawasan Kuala Tanjung sebagai salah satu proyek Strategis dari pemerintah pusat saat ini, di Kecamatan Tanjung Tiram, Jum’at (18/6/2021) siang.
Pada masa lampau, Menurut Taufik, wilayah Batubara ini adalah salah satu pusat perdagangan Nusantara untuk wilayah Sumatra bagian timur.
Dalam catatannya, dia menyakini banyak ditemukan bangkai-bangkai kapal dari berbagai negara yang tenggelam didasar perairan yang satu diantaranya pernah ditemukan sepuluh tahun lalu di pantai bunga Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram.
Tak hanya bangkai kapal saja yang ditemukan di perairan Laut Batubara, sejumlah uang koin dari berbagai negara juga banyak ditemukan di daerah Batubara, sehingga bukti-bukti itulah yang kemudian salah satu tanda bahwa Batubara terdahulu juga merupakan pusat perdagangan Nusantara.
Taufik menceritakan, ada lebih seratusan kapal- kapal dari berbagai negara yang tenggelam di perairan Batubara. Kapal- kapal tersebut membawa berbagai barang perniagaan yang berharga untuk dijual melalui pelabuhan laut Batubara pada masa jaman kedatukan khususnya Datuk Bogak dan Datuk Lima Laras.
Kapal-kapal tersebut kini masih berada tenggelam dikedalam laut mulai dari laut bagan Batak bagian timur hingga menuju ketengah laut dalam.
“Kapal-kapal yang tenggelam tersebut rata- rata membawa barang dagangan yang berharga termasuk emas dan berbagai bahan antik yang kini tenggelam didasar laut,” ujar Taufik.
Namun sayangnya, Taufik tidak ingin membuka lebih jauh tentang kisah sejarah pusat perdagangan Nusantara yang berada di Batubara. ***