Proyek Penahan Gelombang Terus Dikebut, PWI Batubara Apresiasi Bupati

zulnas
zulnas

Zulnas.com, Batubara –Proyek Pembangunan tembok penahanan gelombang air pasang di Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Sumatra Utara terus dikebut pengerjaannya. Kamis (15/10/2020)

Hingga dua bulan ini, proyek bernilai 7,8 Milyar yang dikerjakan CV Permata Kasih masih terus berlangsung meski pihak pekerja kejar- kejaran dengan pasang surut air laut.

“Seperti biasa kita kerjakan mulai pagi hari bang, pas siang menjelang sore air laut pasang, jadi kerjaan tertunda,” Kata salah seorang pekerja yang mengerjakan lokasi proyek di jalan pariwisata pantai bunga itu.

Ia mengaku sedikit kewalahan dengan proyek yang berada di kawasan perumahan nelayan tersebut, selain karena medan yang sulit dilalui membuat berbagai cara terus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan pada akhir Desember ini.

Para pekerja terlihat saat pulang menumpangi mobil truk pengangkut pasir untuk melewati pasang air laut

Baca Juga : Proyek Pembangunan Tembok Penahan Gelombang 7,8 Milyar Dimulai

Berdasarkan pantauan, dua unit alat berat eskavator terlihat sedang beroperasi mengangkat bahan matreal di lokasi proyek. Ratusan cetak beton yang berbentuk gorong-gorong diangkat dan dipindahkan dengan menggunakan alat berat eskavator dalam keadaan air laut pasang.

Sejumlah bahan matreal berupa pasir, batu dan semen juga sudah terlihat ready dilokasi tersebut untuk mudahkan pihak pekerja dalam mengerjakan pembangunan proyek yang bersumber dana dana APBN pemerintah pusat itu.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Batubara Alpian mengapresiasi kinerja bupati Batubara dalam memperjuangkan anggara pusat untuk pembangunan didaerah.

“Proyek pembangunan tembok penahan gelombang di Desa Nelayan ini sangat urgent, kita berharap pengerjaan dapat dikerjakan dengan tepat waktu dan waktu yang tepat,” Kata Ketua PWI Batubara Alpian di Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram, kamis (15/10/2020).

Jika air laut sedang pasang, kata Alpian, sebagian kawasan desa Bandar Rahmad akan terendam banjir, bibir pantai yang tergerus semakin lama akan abrasi hingga kawasan daratannya bakal hilang menjadi lautan.

“Proyek ini sangat urgent bagi seribu kepala keluarga masyarakat di Desa Bandar Rahmad yang mayoritas bekerja sebagai buruh nelayan,” Tegas Alpian.

Baca Juga : Proyek 7,8 Milyar Penahan Gelombang Bakal Jadi Percontohan Kampung Nelayan

“Inilah bentuk perjuangan Bupati Batubara, dengan memperjuangkan anggaran dari pusat untuk pembangunan didaerah patut diapresiasi,” Jelasnya.

Sekedar diketahui, proyek pembangunan Tembok Penahan Gelombang 7,8 Milyar ini bersumber dari dana APBN melalui Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batubara.

Proyek raksasa ini dikerjakan oleh CV Permata Kasih dengan jangka waktu 150 hari kelender atau kurang lebih 5 bulan dalam pengerjaannya.

Lokasi Medan yang sulit dilalui kendaraan dan pinggir laut membuat pihak pekerja kesulitan untuk mengerjakan dengan cepat. Sehingga tim teknis yang ditunjuk dari Dinas PUPR terus mengontrol pekerjaan agar selesai dengan baik dan tepat waktu. ***

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *