zulnas.com, Batubara –Dinas Pertanian (Distan) Batubara menyalurkan bantuan benih dan bibit tanaman buah dan obat-obatan untuk 30 Desa Percontohan di Kabupaten Batubara, Senin (15/6/2020) di Desa Pematang Kuing, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.
Bupati Batubara Zahir didampingi Kepala Dinas Pertanian Batubara Muhammad Ridwan kepada Wartawan, Senin (15/6/2020) mengatakan, “Kegiatan optimalisasi lahan pekarangan dengan tanaman sayuran dan tanaman obat-obatan berupa pemberian bantuan benih tanaman sayuran dan tanaman obat-obatan kepada tim penggerak PKK Desa yang menjadi Desa percontohan tahun 2019 dan tahun 2020 benih kurang sekitar 30 Desa di Kabupaten Batubara.
Menurut Ridwan, pemanfaatan pekarangan rumah yang paling cocok dilakukan adalah dengan ditanami tanaman sayuran dan tanaman obat-obatan. Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk budidaya berbagai jenis tanaman sayuran dan obat-obatan, iklim di Indonesia yang tropis sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman sayuran yang merupakan salah satu kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang baik bagi kesehatan.
Kegiatan dengan menanam berbagai jenis tanaman sayur akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang ber-anekaragam secara terus-menerus, guna pemenuhan gizi keluarga. Tanaman sayuran yang mudah tumbuh di daerah tropis juga dapat dibudidayakan dengan beberapa media.
Upaya pemanfaatan pekarangan rumah juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga. Dari hasil penelitian, secara umum pekarangan rumah dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga antara 7-45 persen.
Saat ini Pemkab Batubara melalui Dinas Pertanian Batubara memfasilitasi pengadaan bantuan benih dan bibit tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman obat-obatan diantaranya, pepaya, terong, cabe, tomat, benih kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, mentimun, dan lain sebagainya yang secara keseluruhan jumlah benih dan bibit yang akan diberikan sebanyak lebih kurang 30 jenis. Sedangkan Desa penerima kegiatan bantuan benih ini berjumlah 30 desa yang juga merupakan desa percontohan.
Secara teknis bantuan benih dan bibit sayuran, obat-obatan nantinya akan dikelola oleh anggota tim penggerak PKK Desa yang kegiatannya dipusatkan di kantor Desa, dengan memanfaatkan kebun bibit Desa.
Dari benih yang disemaikan nantinya akan di bagikan ke anggota tim penggerak PKK Desa untuk ditanamkan di lahan pekarangan rumah masing-masing.
Bantuan tanaman obat keluarga atau dikenal dengan apotik hidup diharapkan nantinya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan herbal keluarga. Adanya apotik hidup yang tak jauh dari tempat tinggal tentu saja akan sangat bermanfaat, baik nantinya digunakan sebagai obat tradisional yang sifatnya mencegah atau mengobati berbagai penyakit akut hingga kronis sekalipun.
Apalagi di situasi saat ini dengan adanya covid-19, mengkonsumsi tanaman obat seperti jahe dan kunyit akan berdampak pada kekebalan imun tubuh.
“Kepada Penerima bantuan, agar bersungguh-sungguh dalam merawat dan memelihara tanaman secara baik dan benar, sehingga hasil yang akan dicapai nantinya dapat meningkatkan kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat sekaligus sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga,” ujarnya.