Zulnas.com, Batubara — Menanggapi laporan keluarga Muhammad Ayub Ramadhan, warga Desa Lubuk Ulu, Kecamatan Datuk Lima Puluh, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja, Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerperindag) menyatakan telah melakukan langkah cepat dengan melakukan koordinasi lintas instansi.
Kepala Disnakerperindag Batubara, Buhari Imron, mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pengkajian dan penelusuran identitas korban untuk memastikan kebenaran data yang diterima dari pihak keluarga.
“Kejadian ini baru beberapa jam kami terima. Kami langsung respon cepat. Pihak kabid juga sedang bekerja dengan berkoordinasi bersama pihak kecamatan untuk memastikan identitas korban lebih jauh,” ujar Buhari, kepada zulnas.com, Senin (14/10/2025).
Buhari menuturkan, perkara ini tidak mudah karena menyangkut tenaga kerja yang berangkat tanpa melalui jalur resmi dan bekerja di luar negeri. Oleh sebab itu, pihaknya harus berhati-hati dalam menelusuri data, termasuk dokumen Kartu Tanda Pengenal (KTP), paspor, serta visa keberangkatan korban.
“Persoalan ini memang agak rumit dan sulit, karena mulai dari identitas, paspor, dan dokumen lain masih kami pelajari. Kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk memastikan jejak keberangkatan korban,” jelasnya.
“Ibarat Mencari Jarum di Jerami”
Buhari menggambarkan upaya pencarian korban ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami sulit, namun bukan berarti mustahil.
“Persoalan ini baru beberapa jam, dan ini ibaratnya mencari jarum di jerami. Artinya, kami sedang mencari sesuatu yang sangat sulit ditemukan, seperti sebatang jarum yang jatuh di tumpukan jerami yang banyak dan serupa bentuknya,” terangnya.
Namun demikian, Buhari menegaskan Pemkab Batubara tidak akan tinggal diam. Setelah data dan identitas korban diverifikasi secara lengkap, pihaknya akan segera melaporkan hasilnya kepada Bupati Batubara untuk langkah selanjutnya, termasuk koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.
“Kami akan menyiapkan data yang lengkap terlebih dahulu, baru kemudian kami laporkan kepada Bupati Batubara. Prinsipnya, pemerintah daerah akan berupaya membantu sebisa mungkin,” tegasnya.
Pemkab Minta Keluarga Bersabar
Lebih lanjut, Buhari juga meminta kepada pihak keluarga korban untuk tetap sabar dan berdoa, sembari menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait.
“Kami memahami betapa beratnya situasi yang dialami keluarga. Tapi kami minta tetap tenang dan bersabar. Pemkab Batubara akan berusaha mencari tahu kemana korban menghilang, dan berkoordinasi dengan instansi yang memiliki kewenangan lintas negara,” ujarnya.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri tanpa melalui agen resmi. Pemerintah Kabupaten Batubara berkomitmen memperkuat pengawasan dan sosialisasi agar warganya tidak menjadi korban praktik perdagangan manusia berkedok tenaga kerja. (Dan).