Pelestarian Budaya Wayang Kulit Bulan Suro di Kabupaten Labuhanbatu

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2024 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Labuhanbatu — Pemerintah Desa Sei Nahodaris Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, kembali menggelar pertunjukan wayang kulit dalam rangka malam tirakatan mengisi Tahun Baru Islam Muharram 1445 Hijriah atau yang sering disebut Suro oleh masyarakat suku jawa, di aula Desa setempat (14/7/2024).

Acara sakral budaya kejawen ini dihadiri Plt. Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd, MM, didampingi Camat Panai Tengah Amran, Kepala desa se-Kecamatan Panai Tengah Amran S.Pd, MM, Bhabinsa Desa Sei Nahodaris Serma Chairul Anwar didampingi Sertu Roganda Tanjung, Toga, Tomas, Tokoh kepemudaan dan masyarakat sekitar.

Sebelum dilakukannya pertunjukan dengan tema “Melestarikan Budaya di Desa Sei Nahodaris” acara dirangkai dengan doa bersama ruat bumi, dan makan bersama tradisi suku jawa menggunakan lontaran daun pisang, sebagai simbol kebersamaan.

Pada kesempatan itu Hj. Ellya Rosa menyampaikan, pertunjukan wayang kulit merupakan acara puncak dari aneka rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada momentum tahunan tersebut, yang sebelumnya telah dilaksanakan tasyakuran pada malam 1 Muharram.

Baca Juga :  Pemkab Labuhanbatu Gelar Rapat Persiapan: Pelayanan Jamaah Calon Haji Jadi Prioritas

Menurut Plt. Bupati Labuhanbatu, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni tradisional yang unik, salah satunya adalah seni pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit adalah sebuah bentuk teater bayangan tradisional yang telah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang paling terkenal.

Wayang kulit memiliki sejarah yang panjang di Indonesia, dengan akar yang mencapai ribuan tahun yang lalu. Meskipun ada berbagai teori tentang asal-usulnya, banyak yang setuju bahwa wayang kulit pertama kali muncul di pulau Jawa dan Bali.

Wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bayangan” atau “gambar,” dan kulit mengacu pada bahan kulit yang digunakan untuk membuat figur dalam pertunjukan ini. Ujarnya.

Sejarah wayang kulit sangat terkait dengan agama Hindu dan Buddha, yang masuk ke Indonesia pada abad ke-1 Masehi. Pertunjukan wayang kulit awalnya digunakan sebagai sarana penyampaian ajaran agama dan cerita epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Namun, seiring waktu, wayang kulit juga memasukkan elemen-elemen lokal dan mitologi pribumi, menciptakan paduan seni yang unik.

Baca Juga :  Dinas PMD Gelar Sosialisasi Sinergitas Program Pemerintah Daerah dan Desa Tahun 2024

Diakhir sambutannya, Hj. Ellya Rosa Siregar berharap seluruh masyarakat Labuhanbatu terus menjaga dan melestarikan budaya peninggalan leluhur, karena darisana banyak yang bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara Camat Panai Tengah, Amran, S.Pd, MM, mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk penghormatan masyarakat Panai Tengah akan budaya yang di wariskan kepada generasi masa kini.

“Alhamdulillah masyarakat disini masih antusias mengikuti dan melestarikan budaya ini,” ucap Amran.

Dikatakannya, puncak acaranya dilaksanakan hingga malam hari, ” tadi dibuka oleh ibu Plt Bupati, dan akan berlanjut hingga malam hari,”.

“Dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan, Kami mohon doa agar dalam mengabdi bersama teman-teman di Kecamatan hingga Kelurahan , aman dan masyarakat juga semakin sejahtera dan maju. Sehingga di tahun mendatang bisa uri-uri tradisi suroan,” katanya. (Ce-ha).

Berita Terkait

Bupati Maya Hasmita Ajak Dunia Usaha Perkuat Kolaborasi Bangun Labuhanbatu
Bupati Labuhanbatu Hadiri Pelepasan Santri Daarul Muhsinin, Dukung Penuh Pendidikan Karakter Islami
Bupati Labuhanbatu Imbau Warga Tak Buang Sampah Sembarangan, Ajak Wujudkan Kota Bersih dan Asri
Sambut Idul Adha, Gubernur Sumut Serahkan Sapi Kurban ke Lapas Rantauprapat
Bupati Labuhanbatu Sambut Tim Supervisi PKK Sumut, Dorong Terwujudnya Keluarga Tangguh dan Mandiri
Pemkab Labuhanbatu Ikuti Rakor Evaluasi Perubahan APBD 2025 Bersama KPK dan Kemendagri
Wabup Labuhanbatu Ajak OKP Beri Gagasan Bangun Daerah, Pemuda Katolik Resmi Dilantik
Kurikulum Ekstra Agama dan Karakter Segera Diterapkan, Sekolah Dilarang Lakukan Pengutipan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 22:57 WIB

Bupati Maya Hasmita Ajak Dunia Usaha Perkuat Kolaborasi Bangun Labuhanbatu

Selasa, 10 Juni 2025 - 20:33 WIB

Bupati Labuhanbatu Hadiri Pelepasan Santri Daarul Muhsinin, Dukung Penuh Pendidikan Karakter Islami

Minggu, 8 Juni 2025 - 19:43 WIB

Bupati Labuhanbatu Imbau Warga Tak Buang Sampah Sembarangan, Ajak Wujudkan Kota Bersih dan Asri

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:16 WIB

Sambut Idul Adha, Gubernur Sumut Serahkan Sapi Kurban ke Lapas Rantauprapat

Rabu, 21 Mei 2025 - 21:08 WIB

Bupati Labuhanbatu Sambut Tim Supervisi PKK Sumut, Dorong Terwujudnya Keluarga Tangguh dan Mandiri

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Terima Kunjungan Rektor UNA

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:07 WIB