Zulnas.com, Batubara — Negara Indonesia terkenal dengan penduduknya yang mayoritas menganut agama islam terbesar dikalangan dunia, budaya serta alamnya yang luas hingga hasil bumi yang cukup banyak.
Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama Islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.
Pada bulan Muharram 2023M/1445H kali ini, Pondok Pesantren Jabal Hindi Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara melakukan kegiatan mualaf (pindah agama) seorang lelaki yang tidak pernah melihat wajah seorang ibu kandung.
Lelaki asal Kecamatan Sei Suka bernama Master Putra, kini Master Putra telah bersyahadat di Aula Pondok Pesantren Jabal Hindi yang disaksikan langsung oleh Pimpinan Yayasan Buya Fahri Ramzi, Tuan Muda Wahyudin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diwakilkan Ketua MUI Kecamatan Talawi, Jama’ah, serta Seluruh santri dan santriwati. (21/07/23).
Dari kecil sudah berada di ruang lingkup Muslim dan ingin sekali mengenal lebih dalam lagi tentang ajaran islam, alhamdulillah di umur 25 tahun ini saya ketemu jalannya untuk menjadi seorang Mualaf. Ungakap buya Fahri dari seorang muallaf. (22/07/23) saat wawancara langsung media.
Setelah ikhlas bersyadat, Buya Fahri Berpesan jadilah islam yang KAFFAH yang tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 208 mengatakan : “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,”
Kini Mualaf itu memiliki nama Muhammad Putra, Bersyukur kepada Allah SWT, segala prosesi bersyahadatnya saudara kita putra sudah diatur allah. Sudah dipermudah segala sesuatunya dan Putra sudah Syah memeluk agama islam. Ungkap Tuan Muda Wahyuddin setelah prosesi berakhir.
Lanjut Tuan Muda Wahyuddin. Putra adalah salah satu korban dari banyaknya orangtua yang meninggalkan anaknya, serta kini putra sama sekali tidak mengenal wajah sang ibu kandung. Karena sudah ditinggalkan dari kecil, Serta tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun dan tidak ada imbalan atau hadiah setelah dia memeluk agama islam, keinginan itu tumbuh dari hati Muhammad Putra sendiri serta sudah IZIN pamannya.
Tambah buya fahri, Pondok Pesantren Jabal Hindi ini yang pertama kalinya melaksanakan proses PenSyahadatan. Saya selaku Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Jabal Hindi berharap terwujudnya Muallaf Center di Kabupaten Batubara Khususnya di Ponpes Jabal Hindi dan rasa bahagia bertambahnya saudara kita yang seaQidah di Momen Tahun Baru Islam 1445 Hijrah. (adn)