Program Kementerian ESDM, Nelayan Batubara dapat Alat Konversi BBM ke BBG

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 15 Juni 2022 - 07:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Kabar baik datang dari Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Pasalnya, Kementerian yang dipimpin oleh Arifin Tasrif ini dalam waktu dekat meluncurkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) bagi masyarakat nelayan berskala kecil didaerah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Konversi BBM ke BBG tersebut tentu akan mempengaruhi cost operasional. Tapi, jangan khawatir, perubahan kebijakan dari minyak ke Gas itu malah justru menguntungkan bagi nelayan didaerah setempat.

Hal tersebut di kemukakan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara Antoni Ritonga melalui Kepala Bidang Pemanfaatan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan Azmi Kepada zulnas.com, diruang kerja, Selasa (14/6)2022).

Konversi BBM ke BBG Lebih Untung

Azmi berpendapat, dengan diberlakukan konversi bahan bakar Minyak ke BBG bagi masyarakat nelayan tentu akan menguntungkan. Alasannya, selain nelayan dapat menghemat biaya operasional melaut, nelayan juga tidak akan kesulitan lagi terkait kelangkaan BBM minyak yang selama ini menjadi problem tersendiri bagi masyarakat pesisir pantai timur itu.

“Program ini mulai berjalan tahun depan (2023). Saat ini, kita sedang melakukan pendataan dan verifikasi jumlah nelayan yang menggunakan bahan bakar minyak jenis Pertalit, setelah itu, baru kita laporkan, sehingga bantuan peralatan mesin akan dikirim ke Batubara tahun depan,” papar Azmi.

Baca Juga :  Langgar AD/ART, Musda MABMI Kota Medan Ilegal
Kepala Bidang Pemanfaatan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan Azmi

Azmi mencermati, kebijakan konversi BBM ke BBG bagi nelayan yang dilakukan pemerintah pusat tak lain adalah untuk memberi kemudahan dan meningkatkan taraf hidup nelayan. Alasan lain, nelayan khususnya di Kabupaten Batubara tidak lagi merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM, namun dengan menggunakan BBG, nelayan malah justru akan menguntungkan secara ekonomis.

“Kebijakan ini akan bermanfaat ganda, selain menghemat biaya operasional Melaut, nelayan juga tidak akan merasa kesulitan lagi mencari jenis bahan bakar minyak,” tegas Azmi.

Secara ekonomi, Azmi mengasumsikan gambaran keuntungan yang didapat oleh nelayan bisa mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Dengan analisis, jika misalnya, nelayan melaut dengan jarak 1 Mil menghabiskan bahan bakar minya 5 liter dengan biaya 50.000 dalam sehari, Namun dengan menggunakan tabung gas ukuran 5 Kg dengan harga 15 ribu, nelayan malahan bisa menggunakan selama tiga hari.

“Jadi, sudah bisa dibayangkan perbedaannya secara ekonomi, perbandingannya sekitar 1:3, nelayan lebih hemat dengan menggunakan tabung gas melon ini” paparnya.

Bantuan Peralatan

Azmi menjelaskan bantuan peralatan yang akan diberikan kepada nelayan sektor tangkap itu, berupa satu unit mesin, dua buah tabung gas melon isi 5 Kg, alat konventer merubah energi gas menjadi energi gerak ke mesin, ditambah dengan as dan baling-baling.

Baca Juga :  Guna Penambahan Kuota dari Partamina, Nelayan Jangan Enggan Didata
Kepala Bidang Pemanfaatan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan Azmi

“Jadi satu set peralatan lengkap itulah nanti yang akan diberikan kementerian ESDM kepada nelayan kita, jadi kita berharap, tidak ada lagi kendala bagi nelayan, walaupun BBM langka,” tegas Azmi.

Nelayan Skala kecil 300 an di Batubara

Berdasarkan data statistik tahun 2021, Azmi menyebutkan jumlah sampan kecil yang berada di Kabupaten Batubara yang menggunakan BBM diperkirakan mencapai 300 an unit sampan.

Dari jumlah itu, dinas Perikanan akan melakukan verifikasi data sebagai calon penerima manfaat, sambil menyiapkan kelengkapan dokumen sebagaimana program yang disiapkan oleh pemerintah.

“Jadi, saat ini kita sedang verifikasi data, sambil menunggu blueprint dari kementrian pusat, agar lebih memudahkan kita menyiapkan formatnya,” terang Azmi.

Untuk mendukung realisasi program tersebut, Azmi mengaku pihak Diskannak Batubara kedepan akan menggandeng beberapa organisasi yang berbasis nelayan sebagai leading sektor dalam penyaluran bantuan peralatan.

Dengan kerjasama beberapa organisasi perikanan, bantuan tersebut nanti bisa lebih terarah, sasarannya, kepada nelayan yang berskala kecil disektor alat tangkap gill nets pada ikan pelagis dan seafood itu. ***

Berita Terkait

Harga Beras Melonjak, Pengusaha Apin Bantu Warga Kurang Mampu di Sergai
Iptu Jimmy R Sitorus Resmi Jabat Kasat Resnarkoba Polres Tebing Tinggi, Siap Gempur Jaringan Narkotika
Puluhan Rumah di Sergai Diterjang Puting Beliung, SMSI Sergai Salurkan Bantuan ke Korban
Diterjang Puting Beliung, Rumah Warga Pematang Kuala Rusak Parah, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang
Iuran Dana Merah Putih Diduga Bebani Kepala Desa, APH Diminta Usut Tuntas
Dugaan Pemalakan Guru PPPK di Sergai: ASN Berlagak Preman, Uang Rp15 Juta Hingga Gaji Hilang Dua Bulan
ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai
GAMBESU Dukung Kejatisu Usut Dugaan Masalah Dana TPG di Serdang Bedagai
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 17:45 WIB

Harga Beras Melonjak, Pengusaha Apin Bantu Warga Kurang Mampu di Sergai

Senin, 21 Juli 2025 - 23:27 WIB

Iptu Jimmy R Sitorus Resmi Jabat Kasat Resnarkoba Polres Tebing Tinggi, Siap Gempur Jaringan Narkotika

Selasa, 15 Juli 2025 - 09:09 WIB

Puluhan Rumah di Sergai Diterjang Puting Beliung, SMSI Sergai Salurkan Bantuan ke Korban

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:49 WIB

Diterjang Puting Beliung, Rumah Warga Pematang Kuala Rusak Parah, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang

Selasa, 8 Juli 2025 - 22:15 WIB

Iuran Dana Merah Putih Diduga Bebani Kepala Desa, APH Diminta Usut Tuntas

Berita Terbaru

BATUBARA

Menelisik Jejak Karier Lendi Aprianto

Sabtu, 2 Agu 2025 - 01:29 WIB