Zulnas.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution melantik lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut. Pelantikan berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (15/8/2025).
Adapun pejabat yang dilantik yakni, Muhammad Suib sebagai Asisten Administrasi Umum Setdaprov, Erwin Hotmansah Harahap sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Fitra Kurnia sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindag ESDM), Ade Sofianita sebagai Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov, serta Abu Kosim sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov.
Dalam arahannya, Bobby menekankan agar seluruh pejabat yang baru dilantik bekerja maksimal, menjaga loyalitas, serta memastikan penggunaan anggaran efektif dan efisien. Menurutnya, program pembangunan harus tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Saya lantik Bapak Ibu bukan karena kedekatan emosional, tapi karena rekam jejak yang bagus. Silakan buktikan kinerja untuk kepuasan masyarakat, karena itu juga akan berpengaruh kepada kami sebagai pimpinan. Anggaran harus digunakan seefektif mungkin, jangan ada pemborosan,” tegas Bobby, didampingi Wakil Gubernur Surya, Sekdaprov Togap Simangunsong, serta Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu.
Secara khusus, Bobby berpesan kepada Kepala Dinas Kominfo agar belanja pendukung jaringan tidak boros. Ia menekankan pentingnya optimalisasi infrastruktur digital di seluruh OPD, serta pemanfaatan media informasi untuk promosi pariwisata, seni budaya, hingga kegiatan masyarakat.
Kepada Fitra Kurnia (Kepala Dinas Perindag ESDM), Bobby meminta agar pengelolaan tambang-tambang kecil di Sumut segera dioptimalkan. Selain itu, pelaku UMKM juga harus mendapat dukungan, baik dalam pemasaran maupun akses layanan keuangan.
Sementara kepada Muhammad Suib, yang sebelumnya menjabat Sekdakab Labuhanbatu Utara, Bobby mengingatkan agar segera menyesuaikan diri dengan dinamika birokrasi provinsi. “Jangan ada ego sektoral. Koordinasi harus mudah dan lancar,” ujarnya.
Untuk Abu Kosim (Kepala Biro Kesra), Bobby menegaskan agar penyaluran hibah rumah ibadah tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga pemberdayaan pengurus. Misalnya memberikan perhatian kepada imam, muazin, dan penjaga masjid agar memiliki kesejahteraan yang layak.
Di akhir pesannya, Bobby mengingatkan seluruh pejabat yang hadir agar menjaga nama baik pemerintah provinsi dengan menjauhi praktik pungutan liar (pungli), gratifikasi, dan tindakan korupsi.
“Mari jaga kehormatan pemerintah ini. Yang paling utama, jangan dekati praktik korupsi dalam bentuk apapun,” pungkasnya. (Ril).