Zulnas.com, SIMALUNGUN – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 kini kembali menjadi sorotan.
Dalam upaya mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, Forum Peduli Masyarakat KEK Sei Mangkei (FPM KEK SMK) menggelar pertemuan penting di Hotel & Resto Green Star Park, Perdagangan, Rabu (26/2/2025).
Ketua Umum FPM KEK SMK, Syafarudin Purba, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa forum ini telah berdiri selama sembilan tahun dan menjadi wadah bagi masyarakat Simalungun, Batubara, dan Asahan untuk turut berkontribusi dalam perkembangan KEK Sei Mangkei.
“Ini adalah rahmat luar biasa bagi kita. Forum ini hadir untuk memastikan pembangunan kawasan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan latar belakang yang kuat di bidang akademisi dan dunia usaha, FPM KEK SMK diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah.
Hal ini diamini oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Simalungun, Riyando Parlindungan Purba, yang menegaskan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam industri di kawasan tersebut.
Prioritas Tenaga Kerja Lokal
Dalam pertemuan ini, Riyando menekankan bahwa industri di KEK Sei Mangkei harus mengutamakan tenaga kerja lokal dengan target minimal 70% berasal dari wilayah Simalungun.
“Kita tidak ingin lagi melihat perusahaan di kawasan ini lebih banyak merekrut tenaga kerja dari luar, sementara masyarakat lokal terabaikan,” tegasnya.
Baca : Forum Peduli Masyarakat Sosial Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkai Dikukuhkan
Senada dengan hal tersebut, anggota DPD RI, H. Dedy Iskandar, mengungkapkan bahwa dari 24 KEK di Indonesia, Sei Mangkei menempati urutan ke-10. Namun, pertumbuhan ekonominya masih tertinggal dibanding kawasan lainnya, hanya berada di angka 0,6 poin.
“Ini artinya, kita masih jauh dari optimal. Harus ada dorongan lebih kuat agar KEK Sei Mangkei bisa berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” jelasnya.
Dedy juga menekankan pentingnya menjaga citra kawasan agar tetap kondusif bagi investasi. “FPM KEK SMK harus menjadi motor penggerak yang cerdas, bukan justru menimbulkan kesan premanisme. Kita harus membangun komunikasi yang baik agar investor tertarik dan masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi,” tambahnya.
Dengan adanya forum ini, diharapkan pembangunan KEK Sei Mangkei semakin maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan kawasan industri yang sehat, sinergis, dan membawa kesejahteraan bagi semua pihak. (Azmi).