Dinkes Batubara Didemo, Bupati Diminta Evaluasi Kinerja Wahid Khyusairi

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 23 Agustus 2022 - 10:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Sejumlah massa yang mengatasnamakan Pemuda dan Mahasiswa Batubara (ASPARA) menggelar aksi unjuk rasa dihalaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara menuntut sejumlah anggaran pelayanan publik Tahun Anggaran 2021, Senin (22/8/2022) siang.

Dalam aksinya, mereka menyampaikan dua hal penting ihwal pengelolaan anggaran. Pertama mereka mengkoreksi anggaran dana kegiatan pengelolaan pelayanan Kesehatan bagi penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana atau Berpotensi Bencana senilai Rp. 1,6 milyar.

Kedua, mereka mengkritik dana Bantuan Tak Terduga (BTT) terhadap belanja untuk kebutuhan siaga darurat bencana Covid-19 pada Dinas Kesehatan Batubara Tahun Anggaran 2021 yang dikelola oleh Wahid Khyusairi sebesar Rp. 3,4 milyar menjadi catatan penting bagi mereka.

“Dua kegiatan tersebut patut dicermati karena rawan disalah gunakan. Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk cermat pada kegiatan tersebut,” kata kordinator aksi dan kordinator lapangan Doni Saputra dan Nanda Sitorus sebagaimana pernyataan sikap yang disampaikan mereka.

Aksi massa yang menggunakan poster meminta kepada Bupati Batubara Zahir agar dapat mengevaluasi kinerja Kadinkes Batubara Wahid Khyusairi karena dinilai tidak transparan dalam pengelolaan anggaran ke publik.

Tak hanya itu, mereka juga meminta Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK -RI) agar dapat berkunjung ke Batubara karena ada aroma ‘bau busuk’ di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinas Kesehatan setempat.

Mereka menyebut, anggaran yang dikelola Wahid Khyusairi selama tahun anggaran 2021 perlu diaudit secara seksama. Karena, mereka menduga patut untuk di audit lebih seksama sejauh mana realisasi penggunaan anggarannya.

Baca Juga :  Mengenal dr Andi Wibowo Kepala Puskesmas Tanjung Tiram

Nanda Sitorus memaparkan, saat ini, carut marutnya sistem pemerintahan tak terlepas dari peran oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengambil kesempatan dalam jabatan yang diamanahkan. Akibatnya, ketimpangan sosial dibidang ekonomi ibarat jurang yang terjal sebagai pemisah antara miskin dan kaya di daerah setempat.

Terkait hal tersebut, sebagai pemuda dan mahasiswa, mereka mengaku punya tanggung jawab moral untuk mengontrol semua kebijakan pelayanan publik agar tidak kebablasan.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama selaku mahasiswa dan pemuda, sebagai agen perubahan dan control social, kita siap sebagai garda terdepan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada di negeri ini khususnya di Kabupaten Batubara yang kita cintai ini,” papar Nanda Sitorus.

Kemudian, Nanda Sitorus meminta kepada Aparat Penegak hukum mulai dari Kapolres Batubara, Kejaksaan Negeri Batubara dan KPK RI untuk melek terhadap tuntutan yang mereka sampaikan terkait proyek APBD Tahun Anggaran 2021 dibawah kepemimpinan Wahid Khyusairi sebagai pengelola anggaran 83 Milyar selama tahun anggaran 2021. Kata mereka.

Usai aksi didepan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara, aksi massa yang dikawal ketat oleh Petugas kepolisian Polres Batubara dan Satpol PP Batubara itu juga menyampaikan tuntutan yang sama dihalaman kantor Bupati Batubara dan menuntut agar Wahid Khyusairi bersedia mundur dari jabatannya sebagai kadis Kesehatan Kabupaten Batubara.

Baca Juga :  Kades di Simalungun 'Dipaksa' Buat Pelatihan Tata Boga Pakai Dana Desa ke Berastagi
Searching SIRUP LKPP Dinkes Batubara

Berdasarkan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) barang dan Jasa, pada Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara Tahun anggaran 2021 dibawah kepemimpinan Wahid Khyusairi mengelola anggaran sebesar 83 Milyar.

Jumlah anggaran yang fantastis tersebut terdiri dari 128 pagu anggaran yang dikelola oleh Penyedia dan 15 anggaran dikelola secara Swakelola yang kontraknya ditandatangani langsung oleh Wahid Khyusairi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Jumlah paket sebanyak itu patut untuk ditelaah karena memang pelaksanaannya dinilai kurang transparan sehingga akuntabilitas dari laporan pertanggungjawaban yang dikelola kadis tersebut mulai menguap ke publik salah satunya yang digaungkan dari Mahasiswa Universitas Aahan tersebut.

Kadinkes Batubara Mengaku Sudah Ketemu Dengan Pendemo

Menanggapi aksi yang disampaikan oleh sekelompok pemuda Mahasiswa Batubara (ASPARA), Kadis Kesehatan Wahid Khyusairi mengaku telah berjumpa langsung kepada pihak pendemo beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, dia meminta kepada pihak pemuda dan mahasiswa Batubara untuk datang secara persuasif dan menyampaikan tuntutan.

“Kamis kemarin, sebenarnya kami sudah ketemu, tetapi adek-adek itu tetap ingin aksi, ya bagaimana lagi,” kata dokter gigi itu Kepada zulnas.com melalui via Panggilan WhatsApp, Senin (22/8/2022).

Dalam keterangan itu, Wahid lebih banyak menjelaskan retorika ihwal porsi anggaran yang dikelolanya. ***Dan

Berita Terkait

Iptu Jimmy R Sitorus Resmi Jabat Kasat Resnarkoba Polres Tebing Tinggi, Siap Gempur Jaringan Narkotika
Puluhan Rumah di Sergai Diterjang Puting Beliung, SMSI Sergai Salurkan Bantuan ke Korban
Diterjang Puting Beliung, Rumah Warga Pematang Kuala Rusak Parah, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang
Iuran Dana Merah Putih Diduga Bebani Kepala Desa, APH Diminta Usut Tuntas
Dugaan Pemalakan Guru PPPK di Sergai: ASN Berlagak Preman, Uang Rp15 Juta Hingga Gaji Hilang Dua Bulan
ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai
GAMBESU Dukung Kejatisu Usut Dugaan Masalah Dana TPG di Serdang Bedagai
Bupati Batubara Hadiri RUPS Luar Biasa Bank Sumut: Dirut Mundur, Gubsu Bobby Pimpin Langsung
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 23:27 WIB

Iptu Jimmy R Sitorus Resmi Jabat Kasat Resnarkoba Polres Tebing Tinggi, Siap Gempur Jaringan Narkotika

Selasa, 15 Juli 2025 - 09:09 WIB

Puluhan Rumah di Sergai Diterjang Puting Beliung, SMSI Sergai Salurkan Bantuan ke Korban

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:49 WIB

Diterjang Puting Beliung, Rumah Warga Pematang Kuala Rusak Parah, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang

Selasa, 8 Juli 2025 - 22:15 WIB

Iuran Dana Merah Putih Diduga Bebani Kepala Desa, APH Diminta Usut Tuntas

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:29 WIB

Dugaan Pemalakan Guru PPPK di Sergai: ASN Berlagak Preman, Uang Rp15 Juta Hingga Gaji Hilang Dua Bulan

Berita Terbaru