Zulnas.com, Batubara — Di bawah langit Batubara yang biru membentang, angin laut bertiup lembut membawa wangi harapan. Di kediaman rumah Azhar Amri Paslon Bahagia—Baharuddin dan Syafrizal—mengukuhkan langkah pertama menuju kemenangan.
Hari ini, Rabu 2 Oktober di Kecamatan Tanjung Tiram, tim bentukan Bahagia bukan hanya sekedar simbol-simbol politik yang dirayakan, tetapi juga janji perubahan, janji masa depan yang lebih baik akan diperebutkan.
Dengan langkah pasti dan senyum hangat, Baharuddin menegaskan, “Batubara ini adalah berkah Tuhan yang harus dibagi rata.” Sebuah kalimat sederhana, namun mampu merangkul seluruh masyarakat yang hadir.
Tidak ada yang terlalu kecil untuk diabaikan, tidak ada yang terlalu besar untuk tidak diperjuangkan. Seperti bunga-bunga yang ditebar di jalan oleh Tim Bunga, setiap warga Batubara dipandang sebagai bagian dari keindahan dan keberkahan yang harus diperjuangkan.
Tim Bunga: Penebar Harapan dan Simbol Keteguhan
Ibu-ibu Tim Bunga bergerak dengan keyakinan. Setiap langkah mereka adalah tanda kasih, setiap bunga yang ditebar adalah pesan bahwa harapan itu tumbuh dari tanah yang mereka pijak.
Tim ini bukan sekadar pelengkap kampanye, tetapi simbol ketekunan dan kesetiaan. Mereka membawa pesan Baharuddin dan Syafrizal ke setiap sudut desa, menyampaikan bahwa perubahan akan hadir, bukan dalam janji kosong, tapi dalam aksi nyata.
“Kami adalah suara yang tak pernah didengar,” ujar Siti, salah seorang anggota Tim Bunga. “Tapi Bahagia mendengar kami. Mereka peduli pada kami, pada kesehatan anak- anak kami, pendidika generasi kami, untuk masa depan anak-anak kami.” ujar evi.
Dengan Tim Bunga, Baharuddin menanamkan keyakinan bahwa perubahan tidak perlu selalu berbentuk besar, tetapi dimulai dari hal-hal kecil—dari bunga-bunga yang ditabur di jalan hingga ke janji-janji yang ditepati di pemerintahan.
Program Bahagia: Membangun dari Dasar
Paslon Bahagia tidak hanya menawarkan mimpi, tetapi juga rencana yang nyata dan membumi. Salah satu program yang paling ditunggu-tunggu adalah berobat gratis hanya dengan KTP.
Tidak ada lagi birokrasi berbelit yang membatasi akses masyarakat terhadap kesehatan. Puskesmas dengan fasilitas rawat inap di setiap kecamatan akan dibangun, memberikan rasa aman bagi setiap warga Batubara.
“Kesehatan adalah hak semua orang, bukan hanya mereka yang mampu membayar,” ujar Baharuddin dengan nada penuh kepastian. “Kita pastikan, dengan KTP saja, semua bisa mendapatkan pengobatan yang layak.”ucap Bahar.
Namun, Baharuddin dan Syafrizal tidak berhenti di sana. Mereka tahu, pendidikan adalah kunci untuk membangun Batubara yang kuat.
Dengan fokus pada pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mereka ingin menciptakan generasi yang siap kerja, terutama di industri besar seperti PT Inalum, Pelindo, dan Wilmar.
Melalui program pelatihan yang melibatkan Corporate Social Responsibility (CSR), Baharuddin bertekad agar setiap anak Batubara memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja.
“Kita akan memperbanyak SMK dengan banyak pilihan jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kita siapkan anak-anak kita untuk masa depannya,” ucap mantan Kadispora Sumatera Utara itu dengan penuh optimisme.
Jaminan Sosial bagi Pekerja Rentan: Melindungi yang Tak Terlihat
Bukan hanya generasi muda yang menjadi perhatian pasangan Bahagia, tetapi juga mereka yang bekerja di garis depan, seringkali luput dari perhatian.
Pekerja rentan seperti penggali kubur, bilal mayat, nelayan tradisional, dan pedagang asongan akan diberikan jaminan BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan.
Program ini menjadi pengingat bahwa kesejahteraan bukanlah milik segelintir orang, tetapi hak setiap individu, tak peduli seberapa kecil peran yang mereka mainkan di masyarakat.
“Kita semua adalah bagian dari masyarakat ini,” ujar Baharuddin. “Dan tidak ada satu pun yang boleh tertinggal. Kami pastikan, kami berdiri untuk semua golongan.” ucapnya.
Tim Kordes dan Korcam: Pilar Perjuangan di Akar Rumput
Di balik layar, Tim Kordes dan Korcam berdiri sebagai tulang punggung perjuangan. Mereka adalah jembatan antara Baharuddin-Syafrizal dengan masyarakat di setiap desa dan kecamatan.
Mereka yang akan menyampaikan visi dan misi Paslon Bahagia, memastikan setiap program sampai di telinga rakyat dengan jelas. Pengukuhan mereka adalah simbol kepercayaan, bahwa perubahan akan terwujud bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan.
“Kami adalah bagian dari masyarakat, dan kami akan terus bergerak bersama rakyat,” kata Baharuddin, menyiratkan bahwa perjuangan ini adalah perjuangan bersama, bukan sekedar retorika.
Menumbuhkan Potensi Lokal: Pertanian dan Perikanan sebagai Pilar Ekonomi
Sebagai daerah yang kaya akan potensi alam, Batubara memiliki peluang besar untuk tumbuh melalui sektor pertanian dan perikanan. Baharuddin melihat ini sebagai kekuatan utama yang harus dikembangkan. Dengan tambak pesisir yang luas dan lahan pertanian yang subur, Batubara bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri.
“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa. Di Lubuk Cuik, cabai tumbuh dengan subur. Di pesisir, tambak-tambak kita bisa berkembang lebih besar. Ini adalah masa depan Batubara,” kata Baharuddin.
Beasiswa untuk Masa Depan: Membangun Generasi Cerdas
Sebagai wujud komitmen pada pendidikan, Baharuddin memberikan beasiswa penuh kepada lima mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di Helvetia Ilmu Kesehatan.
Tidak hanya bebas dari biaya kuliah, mereka juga akan menerima uang saku sebesar satu juta rupiah setiap bulan. Langkah ini adalah investasi nyata untuk masa depan, memastikan bahwa generasi Batubara tumbuh cerdas dan sehat.
Di tengah hamparan pesisir yang indah dan langit yang berpendar jingga di senja hari, pengukuhan Tim Bunga, Kordes, dan Korcam menjadi lebih dari sekadar ritual politik. Ia adalah tanda lahirnya harapan, sebuah tekad untuk berjalan bersama menuju perubahan yang lebih baik.
Seperti bunga yang ditabur, perubahan tumbuh perlahan, tapi pasti. Dan di tangan Baharuddin Siagian dan Syafrizal, Batubara siap menyambut masa depan yang cerah, di mana setiap orang mendapat tempat, setiap profesi dihargai, dan setiap harapan diwujudkan.
Adapun ketua tim kordinator Kecamatan Tanjung Tiram Aidiryanto (Pakde) sekretaris Hariadi (Kabang) dan Bendahara Rudiansyah.
Sedangkan Tim Bunga Untuk tiga kecamatan yakni, Tanjung Tiram, Talawi dan Kecamatan Nibung Hangus adalah ketua Saidah, Sekretaris Elvidawati dan Bendahara Yusnidar dan dilengkapi dengan Dewan Pembina Masdariani. Acara dibawah oleh protokol Zulkarnain Achmad. ****Zn
