Zulnas.com, Batubara — Tanjung Tiram, sebuah kecamatan pesisir di Kabupaten Batubara yang kaya akan sejarah, budaya, dan potensi maritim, akan menjadi sorotan baru jika Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Batubara nomor urut 2, Baharuddin Siagian dan Safrizal, menang di Pilkada.
Hal tersebut disampaikan Baharuddin Saat Silaturrahmi di kediaman Rumah Ismail Thalib Kecamatan Tanjung Tiram, Selasa (8/10/24) malam. Baharuddin yang akrab disapa “Bahagia” telah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Tanjung Tiram sebagai Kota Tua Bersahaja, sebuah konsep kota yang memadukan kearifan lokal dengan modernisasi yang berkelanjutan.
Baharuddin, yang telah lama terjun ke dunia pemerintahan, menegaskan bahwa Tanjung Tiram menyimpan banyak potensi yang belum tergarap optimal.
“Tanjung Tiram memiliki warisan sejarah yang kaya, namun selama ini kurang diperhatikan. Kami ingin menghidupkan kembali potensi kota ini tanpa menghilangkan sentuhan tradisi yang ada. Kami ingin kota ini menjadi daya tarik wisata dan pusat ekonomi kuliner yang baru bagi Kabupaten Batubara,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menggali Potensi Maritim dan Warisan Sejarah
Sebagai wilayah pesisir, Tanjung Tiram memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan maritim Sumatera. Kapal-kapal nelayan yang berlabuh, pasar ikan yang ramai, dan masyarakat yang hidup dari hasil berburu di laut telah lama menjadi ikon kota ini.
Baharuddin melihat potensi ini sebagai titik awal untuk membangun Tanjung Tiram dengan konsep Kota Tua Bersahaja, yang memadukan sejarah maritim dengan wajah modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami akan membangun infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi, namun tetap menjaga identitas budaya dan sejarah Tanjung Tiram. Kita bisa membuat kawasan ini seperti kota tua dengan sentuhan lokal, di mana wisatawan bisa belajar tentang sejarah perikanan, budaya pesisir, dan menikmati kuliner lokal yang khas,” lanjut Baharuddin.

Kota Tua dengan Sentuhan Modern
Dalam visi Baharuddin, Tanjung Tiram akan direvitalisasi sebagai kota wisata yang memadukan keindahan masa lampau dengan fasilitas modern.
Jalan-jalan akan ditata ulang, bangunan tua akan dipugar tanpa menghilangkan arsitektur aslinya, dan ruang-ruang publik akan dihidupkan kembali sebagai tempat berkumpulnya warga maupun wisatawan.
“Kita akan membangun tempat-tempat wisata edukatif, seperti museum sejarah maritim dan galeri seni yang menampilkan kerajinan masyarakat setempat. Dengan begitu, kita tidak hanya mengundang wisatawan untuk datang, tetapi juga memberi ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Selain itu, Baharuddin juga menekankan pentingnya menciptakan kota yang bersih dan nyaman untuk ditinggali. Dalam programnya, ia berencana untuk membangun fasilitas umum yang memadai, memperbaiki sistem drainase, dan menggalakkan penghijauan di berbagai sudut kota.
“Kami ingin Tanjung Tiram menjadi kota yang nyaman bagi semua, baik bagi penduduk lokal maupun pengunjung,” tambahnya.
Pusat Ekonomi Baru
Dalam konsep Kota Tua Bersahaja yang diusung Baharuddin, Tanjung Tiram juga akan difokuskan sebagai pusat ekonomi baru di Kabupaten Batubara. Salah satu ide utamanya adalah menciptakan pelabuhan perikanan modern yang bisa meningkatkan hasil tangkapan dan pendapatan para nelayan.
“Dengan pelabuhan yang lebih modern, kita bisa meningkatkan kualitas produk perikanan kita, membuat sistem logistik yang lebih baik, dan mengekspor hasil laut Batubara ke berbagai daerah. Ini akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir,” jelas Baharuddin.
Di samping itu, ia juga berencana membangun pasar-pasar rakyat yang modern namun terjangkau, di mana hasil tangkapan nelayan bisa langsung dijual dengan harga yang lebih baik. Dengan begitu, Tanjung Tiram tak hanya menjadi kota tua yang cantik, tetapi juga menjadi pusat perdagangan yang dinamis.

Menghidupkan Sektor Pariwisata
Keberadaan pantai-pantai indah dan keunikan kehidupan masyarakat pesisir membuat Baharuddin optimis Tanjung Tiram memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Ia berencana untuk mengembangkan ekowisata dan wisata bahari yang ramah lingkungan, seperti mempromosikan olahraga air, perahu wisata, dan penginapan bernuansa tradisional yang dekat dengan alam.
“Kita bisa mengajak masyarakat luar untuk datang, melihat, dan merasakan kehidupan nelayan di Batubara. Melalui wisata bahari, kita juga akan memperkenalkan kekayaan kuliner pesisir, yang tentunya akan memberikan dampak positif pada sektor ekonomi kreatif di daerah ini,” tambahnya.
Harapan untuk Masa Depan
Bagi Baharuddin, Tanjung Tiram bukan sekadar wilayah pesisir biasa. Ia adalah cerminan dari potensi yang dimiliki Batubara, yang dengan pengelolaan tepat dapat menjadi ikon baru di Sumatera Utara.
Melalui konsep Kota Tua Bersahaja, Baharuddin berharap Tanjung Tiram akan menjadi kota yang dicintai warganya, dikunjungi wisatawan, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis pada kearifan lokal dan keberlanjutan.
“Kami percaya bahwa dengan kerjasama dan dukungan masyarakat, apa yang kami impikan untuk Tanjung Tiram bisa terwujud. Kami tidak hanya ingin memimpin, tetapi juga mendengar dan bekerja bersama masyarakat untuk membuat Batubara menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua,” tutup Baharuddin dengan penuh harapan.
Visi ini memberikan secercah harapan baru bagi warga Tanjung Tiram dan seluruh Kabupaten Batubara. Jika terpilih, Baharuddin berjanji akan menyulap Tanjung Tiram menjadi Kota Tua Bersahaja yang tidak hanya membawa sejarahnya ke masa kini, tetapi juga memberikan masa depan yang lebih cerah bagi semua warganya. ****Zn