Bahar : Langkah Kecil, Gagasan Besar dari Sudut Tersembunyi Batubara

zulnas
zulnas

Zulnas.com, Batubara — Di ujung sebuah jalan yang berliku dan berlumpur, Baharuddin Siagian, seorang calon Bupati Batubara yang selama ini dikenal dengan gagasan-gagasan nyatanya, tiba di sebuah desa yang jarang dijamah.

Desa Banjar Toba, Kecamatan Air Putih, menjadi salah satu persinggahan Bahar di tengah maraton blusukannya yang hampir sebulan ini menyisir desa-desa di Batubara.

Malam itu, 18 Oktober 2024, Bahar tiba dengan sebuah tujuan yang sederhana namun penuh arti—berdialog dengan masyarakat dan mendengarkan suara mereka yang selama ini nyaris luput dari perhatian.

Di antara keheningan desa yang terasing dari hingar-bingar kampanye, Bahar datang, bukan dengan janji muluk-muluk, melainkan dengan kesederhanaan kata dan ketulusan hatinya.

“Saya jauh-jauh datang ke desa ini untuk berjumpa langsung dengan bapak/ibu semua. Saya membawa gagasan, tetapi lebih dari itu, saya ingin mendengarkan,” katanya di hadapan warga yang berkumpul di rumah adat Batak Banjar Toba.

Bahar kemudian, berbicara tanpa kerumitan kata, kalimat-kalimatnya mengalir sederhana, seolah-olah setiap warga sudah menjadi teman lama yang ia kenal sejak kecil.

Jalan yang Sulit, Tapi Langkahnya Tidak Terhenti

Desa Banjar Toba atau (Desa Perkitaan) adalah desa pemekaran yang sering terlupakan. Akses jalan yang sulit dijangkau membuatnya jarang dikunjungi, bahkan oleh calon-calon bupati lainnya.

Tetapi bagi Bahar, hal itu tidak menjadi penghalang. Jalan berliku dan penuh tantangan justru menjadi tanda bahwa desa ini membutuhkan perhatian lebih. Anak-anak sekolah yang setiap hari harus menempuh jarak jauh di tengah kondisi jalan yang rusak menarik perhatian Bahar.

“Membangun akses jalan adalah prioritas kami. Anak-anak harus bisa bersekolah tanpa harus khawatir jatuh di jalan yang sulit. Ini bukan janji, ini tanggung jawab kami jika terpilih,” ucapnya, disambut dengan senyum harapan dari para orang tua yang mendengar.

Gagasan yang Tumbuh dari Akar Masyarakat

Tidak hanya soal infrastruktur, Bahar membawa gagasan lain yang ia yakin akan membawa perubahan besar bagi masyarakat Batubara.

Dari rumah sederhana di Banjar Toba itu, Bahar berbicara tentang jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, setiap profesi di Batubara, baik itu petani, buruh, nelayan, hingga pekerja informal, berhak mendapatkan perlindungan kesehatan dan jaminan hari tua.

“Saya pastikan, jika Bahar-Syafrizal menang, setiap warga akan lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Tidak boleh ada lagi masyarakat yang tidak terlindungi,” tegasnya, dengan nada yang penuh keyakinan.

Baharuddin tidak menjanjikan perubahan instan, tetapi ia menawarkan solusi yang nyata dan bisa diwujudkan.

Ia memahami betul bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga soal kesejahteraan sosial yang merata.

Jaminan kesehatan yang ia janjikan bukan sekadar wacana politik, melainkan kebutuhan dasar yang ia yakini harus menjadi hak semua warga di Batubara.

Janji yang Dekat dengan Kehidupan Sehari-hari

Meskipun datang dengan gagasan besar, Bahar tetap menjaga keakrabannya dengan masyarakat. Di akhir pertemuannya, ia berjanji akan kembali ke desa itu, bukan dengan seremoni besar, tetapi dengan acara makan bersama—panggang ayam yang sederhana namun penuh kehangatan.

“Saya tak mau banyak janji, tapi saya pastikan akan kembali ke sini untuk makan bersama bapak/ibu semua,” ucapnya. Janji itu terasa hangat, seperti percakapan di antara sahabat. Bukan janji-janji besar yang jauh dari kenyataan, tetapi janji kecil yang bisa menumbuhkan kepercayaan di hati masyarakat.

Menyemai Harapan di Tanah yang Terlupakan

Setiap langkah Bahar di Batubara adalah langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar. Di desa-desa terpencil, di mana banyak yang mungkin telah melupakan warganya, Bahar datang membawa angin segar. Ia tidak sekadar berbicara tentang pembangunan, tetapi juga tentang kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat.

Bagi warga Desa Banjar Toba (Desa Perkotaan), sosok Baharuddin Siagian adalah gambaran seorang pemimpin yang tak hanya datang menjelang pemilu, tetapi seseorang yang mereka percayai akan kembali dan menepati janjinya.

Harapan tumbuh, tidak hanya dari janji panggang ayam di kemudian hari, tetapi dari kepercayaan bahwa Bahar adalah sosok yang akan membawa perubahan yang nyata bagi desa mereka.

Di tengah keheningan malam di desa yang luput dari perhatian banyak orang, suara Bahar seolah menghidupkan kembali semangat mereka.

Harapan untuk akses jalan yang lebih baik, pendidikan yang lebih terjangkau, serta jaminan kesehatan yang lebih mudah didapatkan, kini mulai tumbuh di hati warga Banjar Toba. Mereka percaya, di tangan Bahar, masa depan Batubara bisa lebih cerah, semoga. ****Zn

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *