Zulnas.com, Labuhanbatu — Belakangan ini, simbol perempuan dalam lingkaran semakin sering muncul di berbagai ruang komunitas, media sosial, hingga materi kampanye. Banyak orang melihatnya bukan sekadar gambar, tetapi sebagai simbol yang membawa pesan kuat tentang perempuan dan perannya dalam masyarakat.
Bagi sebagian besar komunitas perempuan, lingkaran dianggap melambangkan ruang aman. Ketika sosok perempuan ditempatkan di dalamnya, simbol ini sering dibaca sebagai ajakan untuk saling mendukung, membangun solidaritas, dan menciptakan lingkungan yang inklusif.
Simbol tersebut juga memunculkan makna tentang kekuatan bersama. Bentuk lingkaran yang tidak terputus mencerminkan bagaimana perempuan saling melindungi dan berdiri dalam satu barisan, terutama dalam berbagai isu sosial dan gerakan pemberdayaan.
Dalam beberapa tradisi, figur perempuan di dalam lingkaran memiliki arti yang lebih spiritual. Ia dikaitkan dengan energi feminin, siklus kehidupan, kreativitas, dan kedekatan perempuan dengan alam nilai-nilai yang sudah lama hadir dalam berbagai budaya.
Selain itu, simbol ini kini banyak digunakan dalam ruang-ruang feminisme sebagai pengingat akan perjuangan menuju kesetaraan gender. Ia menjadi penanda bahwa ruang tersebut memberi perhatian khusus pada suara dan pengalaman perempuan.
Dengan semakin luasnya penggunaan simbol in baik di komunitas seni, organisasi, maupun media makna yang dibawanya terasa semakin relevan dengan diskusi seputar pemberdayaan dan kebersamaan perempuan. (Ce-Ha).












