Zulnas.com, Batubara — Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara, Usman Sitorus, mengharapkan DPC PPP Batubara dapat melakukan pendekatan penting kepada sejumlah kelompok yang potensial dalam memberikan kontribusi suara pada pemilu. Diantaranya, adalah kalangan milenial dan kaum perempuan.
Dengan cara semacam itu, pada Pemilihan Umum Legislatif 2024 mendatang, di Batubara PPP sedikitnya akan mampu meraup 5 kursi di dewan perwakilan rakyat daerah setempat.
“30% pemilih itu adalah pemilih pemula yang kita sebut kelompok milenial. Kelompok ini milenial mempunyai 7 ciri. Salah satu cirinya yaitu orang yang tidak mau terikat dan orang yang ingin bebas. Oleh karenanya, lahirkan sesuatu yang bisa membuat mereka nyaman di Partai Persatuan Pembangunan” Kata Usman Sitorus yang kerap disapa Ustor itu, pada orasi poilitik yang disampaikan pada penutupan Muscab III DPD PPP Batubara, di Hotel Grand Malaka, Kecamatan Tanjung Tiram (8/10/2021).
Selanjutnya Ustor menyebut, terhadap kaum hawa, PPP setempat juga dituntut untuk punya perhatian serius. Suara rakyat diharapkan dapat digarap melalui sekira 30 persen dari total pengurus pimpinan cabang. Pengurus DPC dari kalangan perempuan diharapkan merupakan sosok yang aktif dalam pengajian-pengajian yang ada di masyarakat sekitarnya.
Selain itu, yang juga penting menurut Usman Sitorus adalah menarik perhatian umat Islam dengan memberikan perhatian terhadap milieu pendidikan religi semacam pesantren.
“Di Batubara ada pesantren. Tolong gagas Perda Pesantren, karena sudah ada Undang-Undang Pesantren, sudah ada Perpres tentang Pesantren. PP tentang Pesantren. Sekarang kita butuh Perda Pesantren. Tolong gagas supaya pesantren merasakan apa yang kita lakukan” Sebut dia.
Di samping itu, DPC PPP juga perlu untuk merekrut sejumlah individu yang dianggap punya kekuatan jaringan sosial di tengah rakyat. Dalam hal itu, ia mencontohkan Rasulullah yang merangkul para sahabat yang membantu menyukseskan dakwah Islam.
Terkait dengan gelaran Muscab III tersebut, unsur pimpinan sidang,Heri Suhandani memaparkan, bahwa musyawarah kali ini tidak langsung menentukan ketua DPC seperti dua muscab sebelumnya.
Pada Muscab yang dilaksanakan di Hotel Grand Malaka itu, menurut Heri yang juga anggota DPRD, peserta musyawarah hanya menentukan tim formatur yang diberi kewenangan untuk menyusun kepengurusan DPD.
Sedangkan tim formatur, jelas dia, sesuai aturan partai diberi waktu paling lama 3 bulan dalam menjalankan tugas. ***Kindra