Banjir dan Limbah di Sungai Kanal, Manager TIU : Jangan Saling Menyalahkan

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 11 September 2021 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Manager Perkebunan PTPN IV Tanah Itam Ulu (TIU) Irma Sulastri meminta penyelesaian penanganan banjir yang menggenangi pemukiman rumah penduduk akibat curah hujan yang tinggi dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan tidak saling menyalahkan satu sama lainnya.

“Mari sama-sama kita cari Win-win solution dengan berpikir jernih dan tidak saling menyalahkan, sehingga penanganan pasca banjir bisa ditangani secara kaloborasi dan bersama dengan pemerintah daerah,” ujar Irma Sulastri pada acara rapat dengar pendapat yang digelar di aula Perkebunan PT Socfindo, Kamis (9/9/2021).

Turut hadir pada acara itu, Kadis Peternakan dan Perkebunan Batu Bara M Ridwan, Kadis PUPR Khairul Anwar, Group Manager PT. Socfindo Erikson Ginting, Pengurus TGLP PT. Socfindo Joni M.Sitepu, Askep TGLP PT. Socfindo M Irsan Dompu, Kuasa Hukum PT. Socfindo M Khaidir Basrah, manager PTPN IV TIU Irma Sulastri, Asisten TIU Duma Siregar, Askep TIU Syahrul A Saragih, Sekdes Lubuk Cuek Misno, Kanit Intel Aipda Adi Damanik, Babinsa Lubuk Cuik Serda ES Panjaitan, P3A Sabri, Camat Lima Puluh Pesisir Syahrizal, Kades Gunung Bandung Budiono, Pj Kades Pematang Panjang, Siti Masfufah.

Baca Juga :  Mencermati Sosok Fahri Iswahyudi, Petarung Golkar Yang Berprestasi

Irma menjelaskan, dalam persoalan banjir ini, pihaknya membuka ruang komunikasi kepada warga untuk merumuskan penangan banjir termasuk dalam hal pemeliharaan kanal, sehingga banjir yang tergenang dapat segera teratasi.

“Kami welcome, mari sama-sama kita diskusikan. Apa yang kami bisa bantu, kami akan bantu, Soal anggaran tidak bisa langsung ada. Kami akan buat program dulu, baru kita ajukan untuk pengerjaannya,” ucap Irma Sulastri.

Baca Juga : Bau Busuk Cemari Sungai Kanal Titi Merah, PT Socfindo Membantah

Tak hanya itu, Manager menyebutkan perkiraan musim banjir selama dua tahun berturut-turut jauh hari sudah ia perkirakan. Bahkan dia juga sudah menyiapkan program penanggulangan banjir sebagai langkah antisipasi manakala banjir datang.

“Memang sudah kita perkirakan banjir akan datang. Selama dua tahun berturut-turut, banji terjadi pada triwulan ke IV akhir tahun. Tapi Tuhan berkehendak lain, banjir tahun ini datang lebih cepat yaitu dibulan Agustus, makanya kita juga kewalahan,” kata Irma saat persentase dihadapan sejumlah kepala desa dan pejabat Pemkab Batubara.

Akibat banjir yang datang lebih cepat itu, tidak hanya menggenangi pemukiman rumah penduduk dan tanaman masyarakat, banjir juga terjadi di areal perkebunan Tanah Itam Ulu. Hingga pihak perusahaan juga kewalahan kemana aliran air akan dibuang.

Baca Juga :  GRIB Jaya Sumut Intruksikan DPC se- Sumut Dukung Bobby Nasution

Khusus di lokasi blok 2000 C, kondisi lahan perkebunan Tanah Itam Ulu berbentuk kuali, saluran terbentuk dari alam itu dialiri dari simpang nangka, sehingga kami lahan perkebunan kami juga dibanjiri, hingga pemanen kami juga berenang saat memanen buah.

“Kami kami berharap, mari sama-sama kita bekerja sama untuk menyelesaikan banjir ini dengan cara kalaborasi bersama,” tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah kepala desa mengeluhkan prihal banjir dan bau busuk yang terdapat di sungai kanal di Desa Titi merah dan sejumlah desa lainnya Desa Lubuk Cuik, Desa Gunung Bandung dan Desa Pematang Panjang yang selama ini menerima aliran air banjir dari dua perusahaan tersebut.

Rapat yang dipasilitasi oleh perkebunan PT Socfindo tersebut menyepakati beberapa poin penting dalam penanganan pasca banjir dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah dari tehnis pengerjaannya.

Semua pihak setuju dan sepakat kanal- kanal yang mengalir air tersebut akan dipelihara dan menormalisasi aliran air, sehingga apa yang menjadi keluhan warga dapat teratasi. ***

Berita Terkait

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris
KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran
Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas
Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara
Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas
Gubernur Sumut Bobby Nasution Lantik Lima Pejabat Eselon II, Ingatkan Jangan Boros Anggaran
Jejak Dokumen Tanah Bermasalah di Balik Bisnis Tambak Udang Kuala Bedagai
Kadisporasu Mahfullah Pratama Daulay: Temuan BPK Sudah Ditindaklanjuti, Ini Bukan Korupsi, Tapi Koreksi Administrasi
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 22:03 WIB

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris

Senin, 15 September 2025 - 22:16 WIB

KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran

Selasa, 2 September 2025 - 10:18 WIB

Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas

Senin, 1 September 2025 - 11:04 WIB

Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:50 WIB

Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Kukuhkan 495 PPPK Formasi Tahun Anggaran 2024

Selasa, 30 Sep 2025 - 09:38 WIB