Bandar Rahmad dan Kepemimpinan

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 22 Februari 2021 - 22:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Saat subuh dini hari, Jumat yang bergerimis pada tanggal 9 April 1851 Syah bandar Rahmad putra tanah Deli menghembuskan napas terakhir menemui sang khalik di Istana Kesultanan Asahan dalam mengemban misi mengembangkan kekuasaan kesultanan Deli.

Atas peristiwa itu, Istana Asahan langsung gempar, semua hampir tak percaya mendengar kenyataan ini. Sultan Ali menyaksikan dan memberitahu kepada semua bahwa “yang dekat itu adalah kematian”.

Berita berpulangnya bangsawan tanah Deli ini sampai ke anaknya Muhammad Baki di Batubahara, anak dan istrinya di Bedagai dan Muhammad Basyir yang sedang di Aceh. Berita itu juga sampai ke Istana Deli.

Sultan Ibrahim raja Aceh meminta Muhammad Basyir mengurus pemakaman ayahandanya.

Baca Juga :  Penyerahan Negeri Bedagai

Sedangkan Muhammad Basyir berlayar ke Asahan membawa batu nisan panjangnya hampir dua meter.

Sultan Asahan menuturkan secara runut peristiwa itu. Muhammad Basyir bisa menerimanya dan berencana setelah dimandikan, dikafani dan disholatkan akan membawa jenajah ayahandanya ke negeri Bedagai tempat istri dan anak anaknya bermukim.

Setelah keinginan didengar Muhammad Basyir bersedia menandatangani atas nama ahli waris penyerahan negeri Bedagai ke kerajaan Asahan.

Melihat ketulusan itu sultan Ali membuat sepucuk lagi surat, sebelum kelahiran anak lelaki sultan Osman yang berkahwin dengan Tengku Raja Siti maka negeri Bedagai dalam pengawasan dan penguasaan Muhammad Basyir.

Setelah semuanya selesai, berangkatlah Muhammad Basyir membawa mayit ayahandanya.

Baca Juga :  Jelang Nataru 2022, Ini Pesan Bupati Zahir, Simak Apa Isinya!

Muhammad Baqi anak bandar Rahmad dengan cik Syamsiah putri pesisir Siak yang tinggal dan menetap di negeri Bogak datang menghadang di tengah laut mengharapkan ayahanda dimakamkan di negeri Bogak.

Sempat terjadi perdebatan antar Abang beradik ini. Masing masing memberi alasan yang bisa diterima. Akhirnya, Muhammad Basyir merelakan ayahandanya dimakamkan di Batubara Tepatnya dibelakang mesjid Bogak.

Berakhir satu episode kepemimpinan beliau, dari perjalanan panjang seorang tokoh yang kelak melahirkan banyak generasi handal yang tersebar di batubahara, Deli, langkat, Bengkalis serta negara Jiran Singapura dan malaysia.

Dan saat ini, sudah keturunan sundut ke dua belas, berperawakan besar, pintar dan berpribahasa sopan. ***ET

Berita Terkait

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris
KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran
Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas
Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara
Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas
Gubernur Sumut Bobby Nasution Lantik Lima Pejabat Eselon II, Ingatkan Jangan Boros Anggaran
Jejak Dokumen Tanah Bermasalah di Balik Bisnis Tambak Udang Kuala Bedagai
Kadisporasu Mahfullah Pratama Daulay: Temuan BPK Sudah Ditindaklanjuti, Ini Bukan Korupsi, Tapi Koreksi Administrasi
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 22:03 WIB

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris

Senin, 15 September 2025 - 22:16 WIB

KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran

Selasa, 2 September 2025 - 10:18 WIB

Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas

Senin, 1 September 2025 - 11:04 WIB

Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:50 WIB

Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas

Berita Terbaru