Zulnas.com, Batubara — Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Kesehatan setempat mengaku terus mengkhawatirkan dampak penyebaran wabah virus corona didaerah khususnya di Batubara.
Alasannya, karena sebagian besar kasus-kasus yang terkonfirmasi positif pasien terpapar virus corona tidak menunjukkan gejala yang berarti, mereka hanya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), sehingga, penularannya patut diwaspadai.
Salah satu leader Ormas yang aktif dalam menyampaikan sosialisasi tentang bahanyanya penyebaran virus corona adalah Ormas Gerakan Masyarakat Menunju Kesejahteraan Batubara (Gemkara) devisi Kecamatan Tanjung Tiram.
Dengan menggelar sosialisasi adaptasi kebiasaan baru (new normal) di era pandemi virus corona tujuannya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona yang kian membahayakan nyawa manusia didunia.
Kepala Dinas Kesehatan Batubara melalui Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Abdul Fuad Helmi menegaskan jumlah kasus terakhir yang terkonfirmasi pandemi virus corona di Batubara berjumlah 43 kasus.
Dari 43 kasus itu, sebanyak 41 pasien yang terpapar positif covid-19 yang tidak memunculkan gejala yang berarti atau hanya berstatus orang tanpa gejala (OTG). Oleh karenanya, pemerintah menganjurkan kepada masyarakat akan tetap mewaspadai penyebaran wabah virus corona.
“Berdasarkan kasus yang terkonfirmasi positif virus corona di Batubara berjumlah 43 kasus, dan mayoritas pasien yang terpapar tidak menunjukkan gejala yang berarti, mereka hanya OTG. Jadi ini perlu diwaspadai,” Tegas Abdul Fuad Helmi.
Oleh sebab itu, diharapkan kepada pemerintah Desa khususnya Desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh agar tetap menjalankan protokoler Kesehatan meski pemerintah telah menerepkan status new normal.
“Jadi, yang perlu dikhawatirkan itu, adalah penyebarannya yang masif antara manusia ke manusia sehingga kita dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan kita,” Tegasnya.
Untuk menjaga Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Batubara telah menghimbau kepada warga agar yang hendak bepergian dari rumah dianjurkan untuk tetap menggunakan masker, kemudian mencuci tangan dengan menggunakan air yang mengalir, dan tetap menjaga jarak atau hindari aktivitas kerumunan atau kontak badan.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kabupaten Batubara Aslani menyampaikan esensi dari penerapan adaptasi baru ini adalah mentaati aturan protokoler kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Jadi, esensinya adalah kita sebagai masyarakat dapat menjadi contoh, untuk menerapkan prinsip- prinsip dari protokoler yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah,” Terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan positif itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Abdul Fuad Helmi, Kasie Promkes Dinkes Batubara Budi J Sinaga, Tenaga Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat Aslani dan Rizky Ananda Harahap, Camat Kecamatan Tanjung, Kepala Desa Guntung dan Kepala Pustu Kecamatan Tanjung Tiram, para kepala Dusun dan masyarakat setempat.