Zulnas.com, Batubara — Melukis adalah kegiatan yang mengolah pikiran. Lukisan dihasilkan dari satu medium menjadi gambar dimensi hingga objek tertentu. Dengan melukis, bagi seseorang mampu membawa alam bawah sadarnya untuk berimajinasi dengan menghasilkan karya, seni dan keindahan sebagai buah tangan dari karyanya.
Seperti halnya dengan Aidin Nasution. Pulukis warga Desa Bagan Dalam Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara ini sudah banyak menghasilkan karya-karya seninya.
Hasilnya, mulai dari bentuk gambar, pemandangan, hingga melukis sejumlah sosok pejabat yang ada di Kabupaten Batubara, dan berbagai bentuk visual lainnya.
Kepada zulnas, Senin (21/2/2022) Aidin menceritakan berbagai bentuk lukisan yang telah ditorehnya. Melalui hobinya itu, pemuda yang masih kuliah di Institut Darul Ulum Kisaran fakultas hukum itu kini menghasilkan cuan dari buah karya tangannya.
Anak dari pasangan suami istri Hidayat dan Rusnaini itu menceritakan pengalaman melukis itu mulai dia tekuni selama tiga tahun belakangan. Meski baru tiga tahun terakhir, namun untuk hobi melukis itu sudah dari tingkat SLTP hingga kini, baru ai fokuskan.
Aidin menuturkan hobi melukis itu baginya sangat mengasyikkan, dengan melukis berbagai segmen gambar. Mulai dari bentuk wajah, pemandangan alam hingga melukis bentuk kaligrafi yang bernuansa Islam.
Mengenal Sosok Aidin Nasution
Aidin Nasution lahir di Tanjung Tiram Kabupaten Batubara 10 Oktober 1985. Sejak Umur 5 Tahun, dia memulai pendidikan dasar di Desa Bagan Dalam dan melanjutkan pendidikan agama tingkat Tsanawiyah di Kedai Sianam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.
Semula, Aidin mengaku bercita-cita ingin menjadi seorang Al- Ustadz dengan melanjutkan sekolah di salah satu pesantren agama islam luar daerah, Jakarta. Selama empat tahun tak selesai karena kekurangan ekonomi, ia kembali melanjutkan Aliyah setingkat SLTA yayasan agama Kedai Sianam.
Semasa muda, Aidin mengaku sempat terjerumus narkoba karena usianya yang masih muda, namun karena pendidikan agama yang ia tempuh semasa kecil, ia mampu bangkit kembali dengan menggeluti hobinya, dan kini berjuang untuk menggapai impian dan cita-cita layaknya seorang anak manusia.
Kini, Sebagai anak tertua dari empat bersaudara itu menjadi tulang punggung keluarga, ia bekerja untuk mencari nafkah bagi kedua orang tuanya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, Aidin Nasution terus berjuang dengan usaha yang beragam, mulai melukis, wiraswasta, kadang juga ikut melaut untuk menambah biaya kuliahnya.
Hobi Menghasilkan Cuan
Ada Pepatah mengatakan, “Lakukan Apa yang Anda Cintai dan Cintai Apa yang Anda Lakukan”. Begitulah barang kali yang diterapkan Aidin Nasution.
Selam tiga tahun terakhir, Aidin mengaku telah menghasilkan lebih kurang 400 karya lukisnya. Lukisan-lukisan itu, ia buat sesuai dengan pesanan. Pesanan itu datang dari berbagai daerah hingga dari Jiran tentang Malaysia.
Tak hanya itu, Aidin ternyata juga mempunyai prestasi. Melalui kegiatan perlombaan MTQ, Aidin mendapat juara pada pagelaran tingkat kecamatan dan tingkat Kabupaten Batubara.
Selain itu, ia juga sering mendapatkan juara dari event- event yang membuat pameran lukisan.
“Hampir setiap tahun saya juarai kaligrafi di pagelaran MTQ di Batubara. Mulai juara I, II dan III. Begitu juga dengan juara dari berbagai pangelaran yang menampilkan lukisan sebagai seni rupa,” terangnya.
Kesulitan Sebagai Tantangan
Untuk menghasilkan lukisan yang indah, Aidin mengaku selalu merasa tertantang dengan berbagai bentuk lukisan yang dia inginkan. Buktinya, setiap lukisan-lukisan yang ia garap, membuahkan hasil yang baik dan bernilai estetik dalam menambah khasanah lukisannya.
Menurutnya dia, tingkat kesulitan sebuah lukisan itu berbeda- beda, namun dengan keuletan dan ditekuni dengan kesabaran, ia meyakini bahwa usaha pasti takkan mengkianati hasil. Tuturnya.
Lukisan yang pernah ia toreh antara lain adalah lukisan Bupati Batubara Zahir, Eks Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain, Foto Kepala Dinas Pendidikan Ilyas Sitorus dan ratusan foto-foto dari berbagai gambar dan bentuk visual lainnya.
Satu Gambar dihargai 400 Ribu Hingga 1 Juta
Untuk menyelesaikan satu lukisan, Aidin mengaku membutuhkan waktu tiga hari hingga satu minggu. Hasil dari Lukisan- lukisan itu dihargai dengan bervariasi mulai dari 400 ribu hingga mencapai satu jutaan.
“Biasanya, harga itu tergantung dari pesanan, jika mereka merasa hasil lukisannya itu bagus, mereka akan membayar dengan harga yang pantas didapatkannya,” kata Aidin.
Pesan Lewat Media Sosial
Untuk mengembangkan usahanya, kini Aidin membuka penawaran lewat akun Facebook ‘Fero Art’, melalui akun Facebook itu, ia selalu menampilkan hasil lukisannya yang indah dan memukau dan menjualnya dengan harga yang terjangkau dan variatif.
Untuk menjangkau lebih banyak pesanan, Dimasa pandemi ini, Aidin telah bekerjasama dengan berbagai media dengan metode yang saling menguntungkan, termasuk media online zulnas.com melalui pesanan dan promosi.
Kedepan, Aidin berharap, kepada pemerintah daerah Batubara dapat memberikan ruang baginya untuk berekspresi dengan menggali potensi yang ia miliki. Melalui berbagai kegiatan lukisan, ia harapkan dapat memberikan hasil dari karyanya. **** zulnas
Berikut ini, Karya Lukisan Aidin Nasution :